Tim Olimpiade Fisika Indonesia (TOFI) berhasil meraih 1 medali perak, 1 medali perunggu, dan 4 Honorable Mention pada Asian Physics Olympiad (APhO) ke-19 yang diselenggarakan di Hanoi, Vietnam tanggal 5 – 13 Mei 2018. APhO tahun ini
diselenggarakan oleh Hanoi University of Science and Technology. Ada 25 tim yang berpartisipasi tahun ini, yaitu Australia, Banglades, Kamboja, Cina, Taiwan, Hong Kong, India, Indonesia, Israel, Kazakhstan, Kyrgyzstan, Laos, Macao, Malaysia, Mongolia, Rumania, Rusia, Saudi Arabia, Singapura, Sri Langka, Tajikistan, Thailand, Turki, Uni Emirat Arab dan Vietnam. Peraih medali perak APhO tahun ini adalah Randy Stefan Tanuwijaya (SMAK St. Paulus, Jember), peraih medali perunggu adalah Johanes Suhardjo (SMAK Frateran, Surabaya) dan peraih Honorable Mention adalah Jason Jovi Brata (SMAK 1 Penabur, Jakarta), Stevan Kandyant Swadiryus (SMAK 1 Penabur, Bandung), Andrew Wijaya (SMA St. Angela Bandung) dan Muhammad Ezra Acalapati Madani (SMA MH Thamrin, Jakarta), dan anggota tim lainnya adalah Bryant Juspi (SMA Dharma Yudha, Pekanbaru), Muhammad Farhan Husain (SMA Kharisma Bangsa, Tangerang Selatan). Siswa-siswa ini diseleksi dan dibina Yayasan Sinergi Mencerdaskan Tunas Negeri (SIMETRI) selama 4 bulan. Pimpinan tim tahun ini adalah Herry Kwee, Ph.D., Zainul Abidin, Ph.D., Jong Anly Tan, Ph.D. dan Hendra Kwee, Ph.D..

Topik yang diujikan pada soal eksperimen adalah tentang efek giant magnetoresitance (GMR). GMR merupakan sebuah fenomena dimana hambatan listrik sebuah bahan bergantung pada medan magnet secara sangat kuat, dan merupakan penelitian yang meraih hadiah nobel fisika tahun 2007. Soal teori yang diujikan adalah jebakan optik untuk atom netral, elevator antariksa dan efek termoelektrik serta aplikasi termoelektrik untuk generator dan lemari es. Jebakan optik untuk atom netral merupakan penelitian yang mendapat hadiah nobel tahun 1997.

Tim Olimpiade Fisika Indonesia berterimakasih kepada Kapal Api Group, bapak Haryanto Budiman, Ph.D., dan ibu Mariana Mawarwati atas dukungannya untuk pembinaan dan pemberangkatan tim. Pendanaan tahun ini juga diperoleh melalui crowdfunding di kitabisa.com. Prestasi Indonesia di APhO sejak tahun 2000 sangat baik, sampai tahun ini Indonesia sudah meraih 32 medali emas, 23 perak, 36 perunggu dan 53 Honorable Mention (HM).

Leave a Comment